Maka keesokkan
harinya, Arjuna mulai beraksi. Ia kini tidak malas di rumah. Ia bantu Ibunya
untuk mencuci piring bahkan pakaian sendiri. Kamar tidurnya selalu rapi bahkan
kamar mandi dan dapur dibersihkannya seminggu sekali. Ibunya tentu senang
Arjuna membantunya karena selama ini untuk merapikan tempat tidur sendiri saja
Arjuna malasnya bukan main. Ketika ditanya Ibunya,
Arjuna menjawab,“Arjuna baru
sadar, Ibu capek sekali merawat rumah, anak dan ayah. Arjuna baru sadar Ibu
sayang sama keluarga. Nah, Arjuna memutuskan untuk membalas kebaikan dan rasa
sayang Ibu.
Arjuna akan bantu Ibu dan akan menyayangi Ibu.”Dewi yang tidak
mengetahui intensi dari anaknya, menjadi berkaca-kaca dan terharu. Dipeluknya
anak tunggalnya itu lalu berkata,
“Kamu memang anak Ibu yang pintar.”Sementara
Arjuna bagaikan diberikan kado sebelum hari ulangtahun. Baru kali ini setelah
ia mengetahui mengenai seks, Ibunya merangkulnya. Arjuna tak ingat kapan
terakhir kali dipeluk Ibunya, mungkin kelas satu SD atau dua SD.
Tapi kini
Ibunya merangkulnya.Arjuna balas merangkul dengan kencang sambil berkata,“Arjuna
sayang Ibu. Arjuna akan selalu menyenangkan Ibu, jangan sampai Ibu capek atau
sedih. Arjuna akan menjaga Ibu selamanya.”Dewi tambah terharu dan mempererat
rangkulannya. Sementara, Arjuna bagaikan di awang-awang. Saat itu sudah sore
hari. Ia membantu Ibunya mencuci banyak perabotan dan piring. Berhubung mereka
cuci piring di kamar mandi, maka keduanya jongkok sambil mencuci.
Suasana hari
itu panas sekali, mungkin karena hujan tidak turun selama berminggu-minggu.
Keduanya berkeringat saat mencuci dan membilas perabotan itu. setelah selesai,
maka barulah kedua Ibu dan anak itu berangkulan.Kepala Arjuna masih setinggi
mulut Ibunya. Ketika Ibunya memeluknya, hidung Arjuna hinggap di bagian atas
dada Ibunya, karena Dewi menarik kepala Arjuna sehingga dagu Dewi menempel pada
ubun-ubun anaknya. Arjuna dapat mencium bau tubuh Ibunya yang berkeringat itu.
Bau tubuh perempuan dewasa yang belum mandi. Baunya lumayan jelas dan menyengat
hidung, namun bukan bau yang membuat mual, namun justru bau yang membuat gairah
kelelakian bangkit, membangkitkan si rudal scud untuk bersiap-siap mencari
sarang beludru di mana bau itu sangat jelas memancar, selain dari dua buah
ketiak yang jauh di atas
0 komentar:
Posting Komentar