Benar kan, Bu?”“Betul.
Terus?”“Nah, bagaimana kalau selain cium tangan, Arjuna juga cium pipi Ibu,
siapa tahu nanti kita bisa lebih dekat lagi, Bu. Supaya nanti Ibu lebih sayang
Arjuna, dan Arjuna lebih sayang Ibu?”Dewi berpikir sebentar. Namun, berhubung
Dewi tidak tahu niat Arjuna sebenarnya, maka akhirnya ia memutuskan untuk
memperbolehkan Arjuna.Segera Arjuna mencium kedua pipi Ibunya dengan cepat,
agar tidak menimbulkan curiga. Lalu Arjuna segera berangkat sekolah. Akhirnya,
kegiatan ini menjadi rutinitas setiap pagi.
Arjuna akan cium tangan Ibunya,
lalu mencium kedua pipi Ibunya. Minggu-minggu pertama ciuman Arjuna hanya
sekejap. Namun makin lama, ciuman itu sedikit dilamakan oleh Arjuna. Dari hanya
sepersekian detik, pada akhir minggu ketiga ciuman itu menjadi satu detik.Dewi
senang juga dalam hatinya.
Anaknya menunjukkan kasih sayang padanya. Arjuna
selalu membantu di dalam rumah, selain itu Dewi juga merasa bahwa perkataan
Arjuna benar, bahwa dengan mencium pipi, mereka menjadi lebih dekat satu sama
lain. Dewi menjadi lebih banyak bercerita kepada Arjuna mengenai rumah dan
permasalahannya. Tentu saja bukan permasalahan seks dengan suaminya yang sudah
lama tak pernah menafkahi secara batin, namun mengenai permasalahan rumah
lainnya.
Terkadang pula Dewi curhat bila ada permasalahan dengan tetangga.
Makin lama mereka seakan menjadi teman yang dekat.Suatu hari, sekitar dua bulan
setelah ciuman pertama Arjuna, Dewi memutuskan untuk membelikan baju baru untuk
Arjuna dari uang tabungannya selama ini. Walaupun tidak menghabiskan tabungan,
namun cukup mahal juga kalau dalam ukuran petani kecil.
Arjuna gembira sekali,
dipeluknya Ibunya, lalu diciumnya pipi Ibunya, kali ini sekitar dua detik dan
ciuman Arjuna ketika dilepas terdengar suara kecupan. Dewi kaget, namun ketika
dilihatnya wajah Arjuna sangat gembira, Dewi tidak curiga apa-apa. Mulai saat
itu Arjuna mencium Ibunya dengan memberikan kecupan saat melepaskan bibirnya.
Dan mereka menjadi lebih dekat lagi.Beberapa hari kemudian, saat hari minggu
dan banyak orang desa menonton disana, Dewi memutuskan untuk menonton juga.Bersambung................
0 komentar:
Posting Komentar